Rabu, 30 November 2011

budidaya Jamur Tiram


A.    Pendahuluan
Sesuatu akan dikatakan bergerak apabila ia berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu hal ke hal lain dan dari satu posisi ke posisi yang lain. Dan juga dapat dikatakan istimewa apabila ia berbeda dari yang lain. Entah itu dari segi bentuk, ukuran maupun kualitasnya. Sebuah pergerakan akan terikat dengan waktu dan kondisi. Dari kedua aspek tadi terbentuklah sebuah dinamika yang menuju kepada proses perubahan. Dalam kaitannya dengan dunia bisnis hal-hal semacam tadi sangat diperhitungkan.
Dengan membaca era globalisasi yang sangat ketat dan menantang untuk dihadapi. Siapa saja yang tidak bergerak, menyianyakan waktu, dan jauh dari perubahan akan cepat tersingkir dari panasnya bisnis di dunia globalisasi. Untuk menjawab semua tantangan itu, perlu diambil langkah-langkah inisiatif dan kreatif agar dapat menciptakan peluang yang menguntungkan. Karena pelaku-pelaku bisnis sangat cekatan dan efisien dalam memanfaatkan peluang.
Dalam bisnis produksi dan perdagangan, penulis dalam tulisan ini akan membahas tentang sebuah produksi jamur tiram yang mempunyai prospek bagus dan menguntungkan. Dengan modal tidak begitu besar, dan hanya menmbutuhkan sedikit perpaduan antara kesabaran dan teknik yang tepat dalam pembuatannya, produksi jamur tiram ini akan sangat menguntungkan dan menjanjikan hasilnya. Dengan melihat semakin banyaknya permintaan pasar dengan jamur tiram ini. Didalm tulisan ini, penulis akan sedikit memberikan informasi tentang bagaimana cara pembibitan jamur tiram hingga proses pembuatan dan pemasarannya. Semoga hal ini dapat menjadi menfaat bagi para pembaca, sebagai tambahan referensi yang bermanfaat.

B.     Pembahasan
Dalam pembudidayaan jamur tiram ada beberapa proses yang harus dilakukan yaitu proses pembuatan bibit, proses pemasakan bibit, pembibitan, panen dan pemasaran.


1.      Proses Pembuatan Bibit dan Pemasakan
Dalam proses ini perlu disiapkan beberapa bahan-bahan yaitu serbuk kayu, bekatul, kapur dan air sebagai campuran pembuatan bibit jamur. Lalu siapkan kantongplastik ukuran 25x15 / 20x30, drum, kompor gas / minyak, paralon, karet, dan kertas.
Cara membuat bibit :
Campurkan serbuk kayu, bekatul dan kapur. Diaduk hingga tercampur semuanya dengan rata. Perlu diperhatikan, ketika mencampur hendaknya dimulai dari serbuk kayu lalu masukan bekatul. Setelah keduanya tercampur baru masukan kapur lalu aduk lagi hingga rata. Jika pencampuran telah selesai, masukan campuran ke dalam plastik yang sudah disiapkan tadi. Lalu nyalakan kompor gas / minyak. Kemudian drum yang didisi air, kemudian beri sarangan untuk proses pengukusan bibit. Masukan bibit ke dalam drum, tat degan rapi hingga penuh, lalu tutup dengan plastik. Proses pengukusan ini berlangsung min 8 jam, dengan suhu antar 60-100 derajat celcius.
2.      Proses Pembibitan
Dalam proses ini bahan-bahan yang harus disiapkan adalah botol sebagai media pembibitan, kertas dan karet.
Caranya :
Masukan campuran bibit yang telah dikukus selama 8 jam tadi ke dalam botol. Kemudian tutup ujung botol dengan kertas lalu ikat dengan karet. Letakan botol-botol yang telah diisi bibit didalam rak-rak yang telah disiapkan didalam ruang pembibitan. Tunggu hingga bibit berubah menjadi jamur. Setelah itu tingga menunggu jamur untuk dipanen.
Dalam proses ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu suhu didalam ruang pembibitan harus diperhatikan antara 20-30 derajat, sirkulasi udara harus teratur dan baik jadi tidak perlu disemprot dengan air, didalam ruang pembibitan harus bebas lalat, caranya disetiap rak nyalakan lilin, dan yang terpenting jaga kebersihan ruang pembibitan.

3.      Panen
Untuk pembibitan awal biasanya menuggu min 3 hari hingga jamur mulai tumbuh keluar dari botol. Setelah jamur keluar dan min berukuran lebar 5 cm, jamur siap dipetik. Lakukan panen pada pagi dan sore hari Karena di waktu-waktu itu jamur telah tumbuh dengan baik. Setelah panen kedua dan seterusnya, tidak perlu menunggu hingga 3 hari maka jamur akan bisa dipanen tiap hari. Dalam 1 botol bibit / biasa disebut log dapat maksimal bertahan hingg 3 bulan. Setelah itu perlu diganti dengan bibit yang baru, dan jangan melebihi 3 bulan, karena jika lebih maka hasil jamur akan berubah menjadi jamur yang beracun. Setelah dipetik, rapikan sisa-sisa akar jamur yng tertinggal agar tidak busuk, lalu taruh kembali di dalam rak untuk  menunggu panen selanjutnya.
4.      Proses Pemasaran
Dalam tiap log dapat mencapai hasil maksimal 5 ons, dalam 3 bulan. Jika mempunyai 1000 log dalm 3 bulan akan menghasilkan 2500 kg atau 2,5 ton. Modal untuk per 1 log adalah Rp 1000. Harga 1 kg jamur tiram dipasaran Rp 10.000.
2500kg x Rp 10000                                        = Rp 25.000.000
Modal per log Rp 1000 x 1000                       = Rp    1000.000
Biaya perawatan / 3 bulan Rp 4.000.000        = Rp    4000.000
Jika dikalkulasikan maka Rp 25.000.000 – Rp 5000.000 = Rp 20.000.000.Jadi jika ditotal pendapatan per 3 bulan dengan jumlah log 1000 botol mencapai Rp 20.000.000. sebuah angka yang fantastis dan menjanjikan.

C.    Penutup
Itulah tadi sebuah informasi dan laporan tentang pembibitan jamur yang cukup sederhana dan mudah dilakukan, tentunya juga dengan modal yang tidak terlalu besar. Namun, memang dibutuhkan kesabaran dan keuletan dalam melakukannya. Tetapi, dengan melihat hasilnya, usaha budidaya jamur tiram ini dapat menjadi prospek bisnis yang baik dimasa globalisasi seperti sekarang ini. Demikian laporan ini saya sampaikan, jika ada banyak kekurangan dalam laporan ini, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun agar kedepan dapat lebh baik lagi dalam menyusun sebuah laporan.

D.    Lampiran – Lampiran

                                 
Ruang tempat pembibitan                             Bibit jamur seteah dimasak
Jamur Tiram                                          
                                                                   
Rak tempat penyimpanan bibit jamur               Proses pembibitan


                                 
Ini gambar jamur
usia 3, 5, dan 10 hari

                          

Jamur yang siap dipanen

                          


Jamur yang baru bersemi
                                          



LAPORAN  OBSERVASI
Budidaya Jamur Tiram “BUQ”
Jln. Bangsadrana Rt 06 Rw 01 Ajibarang Kulon, Kec. Ajibarang, Kab. Banyumas, Jawa Tengah.




Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mid Semester
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Sulkhan Chakim, S.Ag, M.M



Disusun Oleh :
Nama                              : Hari Puji Winoto
Smt/Jur/Prodi                 : VII/BKI
Jurusan                           : Dakwah



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2011

Gus Mus