A.
Pendahuluan
Sesuatu akan dikatakan bergerak apabila ia berpindah
dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu hal ke hal lain dan dari satu
posisi ke posisi yang lain. Dan juga dapat dikatakan istimewa apabila ia
berbeda dari yang lain. Entah itu dari segi bentuk, ukuran maupun kualitasnya. Sebuah
pergerakan akan terikat dengan waktu dan kondisi. Dari kedua aspek tadi
terbentuklah sebuah dinamika yang menuju kepada proses perubahan. Dalam kaitannya
dengan dunia bisnis hal-hal semacam tadi sangat diperhitungkan.
Dengan membaca era globalisasi yang sangat ketat dan
menantang untuk dihadapi. Siapa saja yang tidak bergerak, menyianyakan waktu,
dan jauh dari perubahan akan cepat tersingkir dari panasnya bisnis di dunia
globalisasi. Untuk menjawab semua tantangan itu, perlu diambil langkah-langkah
inisiatif dan kreatif agar dapat menciptakan peluang yang menguntungkan. Karena
pelaku-pelaku bisnis sangat cekatan dan efisien dalam memanfaatkan peluang.
Dalam bisnis produksi dan perdagangan, penulis dalam
tulisan ini akan membahas tentang sebuah produksi jamur tiram yang mempunyai
prospek bagus dan menguntungkan. Dengan modal tidak begitu besar, dan hanya
menmbutuhkan sedikit perpaduan antara kesabaran dan teknik yang tepat dalam
pembuatannya, produksi jamur tiram ini akan sangat menguntungkan dan
menjanjikan hasilnya. Dengan melihat semakin banyaknya permintaan pasar dengan
jamur tiram ini. Didalm tulisan ini, penulis akan sedikit memberikan informasi
tentang bagaimana cara pembibitan jamur tiram hingga proses pembuatan dan
pemasarannya. Semoga hal ini dapat menjadi menfaat bagi para pembaca, sebagai
tambahan referensi yang bermanfaat.
B.
Pembahasan
Dalam pembudidayaan jamur tiram ada beberapa proses
yang harus dilakukan yaitu proses pembuatan bibit, proses pemasakan bibit,
pembibitan, panen dan pemasaran.
1. Proses
Pembuatan Bibit dan Pemasakan
Dalam proses ini perlu
disiapkan beberapa bahan-bahan yaitu serbuk kayu, bekatul, kapur dan air
sebagai campuran pembuatan bibit jamur. Lalu siapkan kantongplastik ukuran
25x15 / 20x30, drum, kompor gas / minyak, paralon, karet, dan kertas.
Cara membuat bibit :
Campurkan serbuk kayu,
bekatul dan kapur. Diaduk hingga tercampur semuanya dengan rata. Perlu
diperhatikan, ketika mencampur hendaknya dimulai dari serbuk kayu lalu masukan
bekatul. Setelah keduanya tercampur baru masukan kapur lalu aduk lagi hingga
rata. Jika pencampuran telah selesai, masukan campuran ke dalam plastik yang
sudah disiapkan tadi. Lalu nyalakan kompor gas / minyak. Kemudian drum yang
didisi air, kemudian beri sarangan untuk proses pengukusan bibit. Masukan bibit
ke dalam drum, tat degan rapi hingga penuh, lalu tutup dengan plastik. Proses
pengukusan ini berlangsung min 8 jam, dengan suhu antar 60-100 derajat celcius.
2. Proses
Pembibitan
Dalam proses ini
bahan-bahan yang harus disiapkan adalah botol sebagai media pembibitan, kertas
dan karet.
Caranya :
Masukan campuran bibit
yang telah dikukus selama 8 jam tadi ke dalam botol. Kemudian tutup ujung botol
dengan kertas lalu ikat dengan karet. Letakan botol-botol yang telah diisi
bibit didalam rak-rak yang telah disiapkan didalam ruang pembibitan. Tunggu
hingga bibit berubah menjadi jamur. Setelah itu tingga menunggu jamur untuk
dipanen.
Dalam proses ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu suhu didalam ruang pembibitan harus
diperhatikan antara 20-30 derajat, sirkulasi udara harus teratur dan baik jadi
tidak perlu disemprot dengan air, didalam ruang pembibitan harus bebas lalat,
caranya disetiap rak nyalakan lilin, dan yang terpenting jaga kebersihan ruang
pembibitan.
3. Panen
Untuk pembibitan awal
biasanya menuggu min 3 hari hingga jamur mulai tumbuh keluar dari botol.
Setelah jamur keluar dan min berukuran lebar 5 cm, jamur siap dipetik. Lakukan
panen pada pagi dan sore hari Karena di waktu-waktu itu jamur telah tumbuh
dengan baik. Setelah panen kedua dan seterusnya, tidak perlu menunggu hingga 3
hari maka jamur akan bisa dipanen tiap hari. Dalam 1 botol bibit / biasa
disebut log dapat maksimal bertahan hingg 3 bulan. Setelah itu perlu diganti
dengan bibit yang baru, dan jangan melebihi 3 bulan, karena jika lebih maka
hasil jamur akan berubah menjadi jamur yang beracun. Setelah dipetik, rapikan
sisa-sisa akar jamur yng tertinggal agar tidak busuk, lalu taruh kembali di
dalam rak untuk menunggu panen
selanjutnya.
4. Proses
Pemasaran
Dalam tiap log dapat
mencapai hasil maksimal 5 ons, dalam 3 bulan. Jika mempunyai 1000 log dalm 3
bulan akan menghasilkan 2500 kg atau 2,5 ton. Modal untuk per 1 log adalah Rp
1000. Harga 1 kg jamur tiram dipasaran Rp 10.000.
2500kg x Rp 10000 =
Rp 25.000.000
Modal per log Rp 1000 x 1000 = Rp 1000.000
Biaya perawatan / 3 bulan Rp 4.000.000 = Rp 4000.000
Jika dikalkulasikan
maka Rp 25.000.000 – Rp 5000.000 = Rp 20.000.000.Jadi jika ditotal pendapatan
per 3 bulan dengan jumlah log 1000 botol mencapai Rp 20.000.000. sebuah angka
yang fantastis dan menjanjikan.
C.
Penutup
Itulah tadi sebuah
informasi dan laporan tentang pembibitan jamur yang cukup sederhana dan mudah
dilakukan, tentunya juga dengan modal yang tidak terlalu besar. Namun, memang
dibutuhkan kesabaran dan keuletan dalam melakukannya. Tetapi, dengan melihat
hasilnya, usaha budidaya jamur tiram ini dapat menjadi prospek bisnis yang baik
dimasa globalisasi seperti sekarang ini. Demikian laporan ini saya sampaikan,
jika ada banyak kekurangan dalam laporan ini, penulis mengharap kritik dan
saran yang membangun agar kedepan dapat lebh baik lagi dalam menyusun sebuah
laporan.
D.
Lampiran
– Lampiran
Ruang
tempat pembibitan Bibit
jamur seteah dimasak
Jamur
Tiram
Rak
tempat penyimpanan bibit jamur Proses
pembibitan
Ini gambar jamur
usia 3, 5, dan 10 hari
Jamur yang siap dipanen
Jamur yang baru bersemi
LAPORAN
OBSERVASI
Budidaya Jamur Tiram
“BUQ”
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mid
Semester
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Sulkhan Chakim, S.Ag, M.M
Disusun Oleh :
Nama :
Hari Puji Winoto
Smt/Jur/Prodi :
VII/BKI
Jurusan :
Dakwah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar